Jumat, 22 November 2013

Contoh laporan hasil praktek

Laporan ujian praktikum biologi















Oleh:
Rahayu Saputro

XII.IPA




Jl. Raya Parung – Ciputat Km.24 No.47 Sawangan, Bojongsari, Depok 16516


KATA PENGANTAR


Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, yang telah meberi nikmat, anugerah, dan kesempatan kepada penulissehingga penulis dapat menyelesaikan tugas karya ilmiah.Karya ilmiah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas ujian praktek biologi di SMA Al – Hasra.
Penulis berharap pembaca karya ilmiah ini dapat memahami dan menambah pengetahuan lebih banyak tentang uji zat makanan dan uji zat enzim katalase.Semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi kehidupan pembaca. Aamiin …
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1.      Bapak Drs. Wilmar selaku kepala sekolah SMA Al – Hasra,
2.      Ibu Antik Handayani, S.Pd selaku guru biologi di SMA Al – Hasra yang telah memberikan bimbingan kepada penulis dari sebelum melakukan pengamatan sampai dengan penyusunan makalah ini,
3.      Kedua orang tua atas semangat dan do’anya yang telah diberikan kepada penulis,
4.      Semua pihak yang terlibat dalam pembuatan karya tulis ini.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan karya ilmiah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi sempurnanya karya ilmiah ini.
Bila ada kekurangan itu datangnya dari penulis sebagai manusia ciptaan Allah S.W.T. yang tak luput dari kesalahan. Dan bila ada kebaikan itu datangnya dari Allah S.W.T. Tuhan Yanh Maha Sempurna. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat.

Depok, 8 Maret 2013



                                                                                                    Penulis


DAFTAR ISI





BAB I

PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang 

Metabolisme merupakan suatau reaksi kimia yang terjadi didalam tubuh makhluk hidup. Reaksi metabolisme tersebut dimaksudkan untuk memperoleh energi, menyimpan energi, menyusun bahan makanan, merombak bahan makanan, memasukkan atau mengeluarkn zat - zat, melakukan gerakan, menyusun struktur sel, merombak struktur – struktur sel yang tidak dapat digunakan lagi, dan menanggapi rangsang. Tentunya dalam suatu reaksi kimia terdapat zat – zat atau senyawa – senyawa baik yang sifatnya menghambat (inhibitor), atau mempercepat reaksi (aktivator).Senyawa – senyawa yang mempercepat suatu reaksi dikenal dengan sebutan katalisator.Katalisator adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi reaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu.Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk.Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi.Katalis menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang lebih rendah.Katalis mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi.Metabolisme yang merupakan reaksi kimia memiliki katalisator yang disebut dengan enzim. Enzim yang tersusun atas protein dan molekul lainnya bekerja dengan menurunkan energi aktivasi, sehingga tidak diperlukan suhu dan energi tinggi untuk melakukan suatu reaksi kimia didalam tubuh.Jika tidak terdapat katalisator dalam metabolisme, maka suhu tubuh akan meningkat dan membahayakan bagi tubuh makhluk hidup. Kerja enzim tentunya dipengaruhi oleh faktor dalam dan luar enzim.Faktor dalam misalnya substansi – substansi genetik yang dibawa oleh masing – masing enzim. Keinginan kami untuk mengetahui faktor luar yang mempengaruhi kerja enzim, dan memenuhi tugas biologi, merupakan suatu motivasi kami untuk melakukan percobaan sederhana yang menggunakan enzim katalase sebagai contoh(sample). 

2.      Rumusan Masalah

1. Apa kandungan makanan dalam setiap bahan?
2. Bagaimana cara kerja enzim katalase pada ati ayam
3. Bagaimana pengaruh H2O2 dan suhu terhadap kerja enzim? 


3.      Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui kandungan pada makanan seperti amium, glukosa dan asam amino.
2. Memahami fungsi makanan bagi tubuh.
3. Mengamati pengaruh konsentrasi substrat terhadap kerja enzim dalam mempengaruhi kecepatan enzim.
4. Mengetahui pengaruh suhu terhadap kecepatan reaksi enzimatis.
5. Mengetahui pengaruh konsentrasi enzim terhadap kecepatan enzimatis.


















BAB II

A. Katalis

1.      Karbohidrat

Karbohidrat atau sakarida adalah segolongan besar senyawa organik yang tersusun hanya dari atom karbon, hidrogen, dan oksigen.Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula sederhana.Banyak karbohidrat yang merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang serta bercabang-cabang[1].
Karbohidrat merupakan bahan makanan penting dan sumber tenaga yang terdapat dalam tumbuhan dan daging hewan.Selain itu, karbohidrat juga menjadi komponen struktur penting pada makhluk hidup dalam bentuk serat (fiber), seperti selulosa, pektin, serta lignin.
Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh.Tubuh menggunakan karbohidrat seperti layaknya mesin mobil menggunakan bensin.Glukosa, karbohidrat yang paling sederhana mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh.Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi tenaga untuk menjalankan sel-sel tubuh. Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh, berperan penting dalam proses metabolisme dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel dengan mengikat protein dan lemak.

2.      Amilum

Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau[2].Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang.Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting.
Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi yang berbeda-beda.Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan amilopektin menyebabkan sifat lengket.Amilosa memberikan warna ungu pekat pada tes iodin sedangkan amilopektin tidak bereaksi.Penjelasan untuk gejala ini belum pernah bisa tuntas dijelaskan.

3.      Gula (Glukosa)

Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia, yang menyediakan 4 kalori (17 kilojoule) energi pangan per gram[3].Pemecahan karbohidrat (misalnya pati) menghasilkan mono- dan disakarida, terutama glukosa. Melalui glikolisis, glukosa segera terlibat dalam produksi ATP, pembawa energi sel. Di sisi lain, glukosa sangat penting dalam produksi protein dan dalam metabolisme lipid. Karena pada sistem saraf pusat tidak ada metabolisme lipid, jaringan ini sangat tergantung pada glukosa.Glukosa diserap ke dalam peredaran darah melalui saluran pencernaan.Sebagian glukosa ini kemudian langsung menjadi bahan bakar sel otak, sedangkan yang lainnya menuju hati dan otot, yang menyimpannya sebagai glikogen ("pati hewan") dan sel lemak, yang menyimpannya sebagai lemak.
Glikogen merupakan sumber energi cadangan yang akan dikonversi kembali menjadi glukosa pada saat dibutuhkan lebih banyak energi. Meskipun lemak simpanan dapat juga menjadi sumber energi cadangan, lemak tak pernak secara langsung dikonversi menjadi glukosa. Fruktosa dan galaktosa, gula lain yang dihasilkan dari pemecahan karbohidrat, langsung diangkut ke hati, yang mengkonversinya menjadi glukosa.

4.      Protein

Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida[4]. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor.Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton.
Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara.Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).

5.      Lemak

Lemak sama dengan minyak. Orang menyebut lemak secara khusus bagi minyak nabati atau hewani yang berwujud padat pada suhu ruang.Lemak juga biasanya disebutkan kepada berbagai minyak yang dihasilkan oleh hewan, lepas dari wujudnya yang padat maupun cair.

B. Enzim

1. Pengertian Enzim

Metabolisme sangat bergantung pada enzim. Enzim berperan sebagai pemercepat reaksi metabolisme di dalam tubuh mahkluk hidup, tetapi enzim tidak ikut bereaksi. 

2. Struktur Enzim

            Enzim merupakan protein yang tersusun atas asam – asam amino. Kebanyakan enzim berukuran lebih besar dari substratnya.akan tetapi,hanya daerah tertentu dari molekul enzim tersebut yang berikatan dengan substrat, yaitu bagian yang disebut dengan sisi aktif (active side) Secara kimia, enzim yang lengkap (holoenzim) tersusun atas dua bagian, yaitu bagian protein dan bagain bukan protein. 1 Bagian protein disebut apoenzim, tersusun atas asam – asam amino.Bagian protein bersifat labil (mudah berubah), misalnya terpengaruh oleh suhu dan keasaman.2 Bagian bukan protein yang disebut gugus protetik, yaitu gugusan yang aktif.Gugus prostetik yang berasal dari molekul non organik disebut kofaktor, misalnya besi, tembaga, zink. Gugus prostetik yang terdiri dari senyawa – senyawa kompleks disebut konenzim, misalnya NADH, FADH, koenzim A, tiamin, riboflavin, asam pantotenat, niasin, piridoksin, biotin, asam folat, dan kobalamin.

3. Ciri – Ciri Enzim 

a. Biokatalisator : enzim hanya dihasilkan oleh sel-sel mahkluk hidup yang digunakan untuk mempercepat proses reaksi. 
b. Protein : sifat-sifat enzim sama dengan protein yaitu dapat rusak pada suhu yang tinggi dan dipengaruhi pH 
c. Bekerja Secara Khusus : enzim tertentu hanya dapat mempengaruhi reaks tertentu, tidak dapat mempengaruhi raeksi lainnya. Zat yang terpengaruhi oleh enzim tersebut substrat.Substrat adalah zat yang bereaksi. Oleh karena macam zat yang bereaksi di dalam sel sangat banyak, maka macam enzim pun banyak 
d. Dapat Digunakan Berulang Kali: dapat digunakan berulang kali karena enzim tidak berubah pada saat terjadi reaksi. Satu molekul enzim dapat bekerja berkali-kali selama enzim itu tidak rusak. 
e. Rusak Oleh Panas : enzim rusak oleh panas karena merupakan suatu protein . Rusaknya enzim oleh panas disebut denaturasi jika telah rusak enzim tidak dapat bekerja lagi. 
f. Tidak Ikut Bereaksi : enzim hanya diperlukan untuk mempercepat reaksi namun tidak ikut bereaksi. 
g. Bekerja Dapat Balik : suatu enzim dapat bekerja menguraikan suatu senyawa menjadi senyawa-senyawa lain dan sebaliknya dapat pula bekerja menyusun senyawa-senyawa itu menjadi senyawa semula. 
h. Kerja Enzim Dipengaruhi Faktor Lingkungan : 

4.  Cara Kerja Enzim 

a. Teori gembok - anak kunci Sisi aktif enzim mempunyai bentuk tertentu yang hanya sesuai untuk satu jenis substrat saja. Entuk substrat sesuai dengan sisi aktif, seperti gembok cocok dengan anak kuncinya.Hal itu menyebabkan enzim bekerja secara spesifik. Substrat yang mempunyai bentuk ruang yang sesuai dengan sisi aktif enzim akan berikatan dan membentuk kompleks transisi enzim-substrat. Senyawa transisi ini tidak stabil sehingga pembentukan produk
b. Teori induced fit Reaksi antara substrat denan enzim berlangsung karena adanya induksi molekul substrat terhadap molekul enzim. Menurut teori ini, sisi aktif enzim bersifat fleksibel dalam menyesuaikan struktur sesuai dengan struktur substrat. Ketika substrat akan terinduksi dan kemudian mengubah bentuknya sedikit sehingga mengakibatkan perubahan sisi aktif yang semula tidak cocok menjadi cocok (fit). Kemidian terjadi pengikatan substrat oleh enzim, yang selanjutnya substrat diubah menjadi produk.Produk kemudian dilepaskan dan enzim kembali pada keadaan semula, siap untuk mengikat substrat baru. 

C. Hipotesa

Karena enzim katalase terbentuk atas senyawa protein, maka enzim ini juga memiliki ciri – ciri yang sama dengan protein. Kerja enzim akan sangat dipengaruhi oleh suhu dan derajat keasaman lingkungannya. Berlangsung dengan sendirinya. Jika enzim mengalami denaturasi (rusak) karena panas, bentuk sisi aktif berubah sehingga substrat tidak sesuai lagi. Perubahan pH juga mempunyai pengaruh yang sama. 



BAB III




A.   Alat dan bahan

·         Alat
a.       Tabung reaksi
b.      Rak tabung reaksi
c.       Spiritus (pemanas/pembakar)
d.      Penjepit tabung reaksi
e.       Kertas buram
f.        Alu & lumpang
g.        Plat tetes









·         Bahan
a.      Pisang
b.      Roti tawar
c.      Telur rebus
d.      Gula pasir
e.       Tepung terigu
f.        Hati ayam
g.       Nutrisari
h.       Kentang rebus
i.        Nasi
j.        Mentega
k.       Larutan fehling A dan B
l.       Larutan lugol
m.     Larutan biuret
n.     Larutan H2O250%


B.   Cara kerja

a. Uji enzim katalase
1. Menyediakan larutan H2O2 50%.
2. Masukkan masing – masing beberapa mili H2O2 ke dalam tiga tabung reaksi yang erbeda hingga kira – kira ¼ bagian tabung. Tiap tabung diberi nomer 1-3.
3. Hauskan hati ayam.
4. Masukkan ke dalam masing – masing tabung sampai seluruh hati masuk ke dalam cairan


5. Hitung berapa waktu yang dibutuhkan gelembung yang memenuhi tabung dan ukur ketinggian gelembung udara pada tabung, jika setelah lima menit tabung belum dipenuhi gelembung.

C. Uji Zat Makanan

1. Siapkan alat dan bahan diatas meja.
2. Tumbuk semua bahan menggunakan alu dan lumpang berbeda, kcuali roti, minuman jeruk (bubuk), terigu, dan gula.
3. Kemudian masukkan bahan makanan ke dalam plat tetes masing – masing tiga sample.
4. Teteskan sample pertama dengan dua tetes fehling, amati perubahan warnanya.
5. Teteskan sample ke dua dengan tiga tetes biuret, amati perubahan warnanya.
6. Teteskan sample ke tiga dengan dua tetes iodin, amati perubahan warnanya.
7. Ambil kertas buram lalu oleskan mentega, amati apa yang terjadi.
8. Kemudian tulislah kesimpulannya.










BAB IV


A.    Hasil

1.      Uji zat makanan

Berdasarkan hasil pengamatan bahan makanan yang mengandung karbohidrat adalah pisang, nasi, kentang, telur, roti, dan tepung terigu. Bahan makanan yang mengandung protein adalah nasi, telur, roti, dan tepung terigu. Bahan makanan yang mengandung glukosa adalah nasi, roti, gula, dan minuman jeruk (bubuk). Dan bahan makanan yang mengandung lemak hanya mentega.

Data hasil pengamatan uji makanan:
No
Bahan makanan
Perubahan warna setelah dibubuhi
Noda pada kertas
Kandungan zat
Fehling A+B
Lugol
Biuret
Glukosa
Amilum
Protein
Lemak
1
Pisang
Tidak berubah
Merah bata
Tidak berubah
-
-
v
-
-
2
Nasi
Merah bata
Biru kehitaman
Ungu muda
-
v
v
v
-
3
Kentang
Tidak berubah
Biru kehitaman
Kuning
-
-
v
-
-
4
Telur
Tidak berubah
Biru kehitaman
Ungu
-
-
v
v
-
5
Roti
Merah bata
Biru kehitaman
Ungu
-
v
v
v
-
6
Mentega



Transparan
-
-
-
v
7
Tepung
Tidak berubah
Biru kehitaman
Ungu
-
-
v
v
-
8
Gula
Merah bata
Tidak berubah
Tida berubah
-
v
-
-
-
9
Minuman jeruk (bubuk)
Merah bata
Jingga
Tidak berubah
-
v
-
-
-

2.      Uji enzim katalase

Ketika hati ayam dimasukkan ke dalam larutan H2O2 menghasilkan gelembung gas karena dalam peristiwa tersebut H2O2 berperan sebagai racun akan dinetralkan dengan hati yang mengandung enzim katalase.

Data hasil pengamatan uji enzim katalase:



Grafik hubungan laju reaksi enzim dengan ketinggian gelembung oksigen dengan kensentrasi H2O2:
Dipengaruhi suhu                                                        dipengaruhi jumlah H2O2
 



`

 




B.     Documentasi



BAB V


A.    Kesimpulan

·         Uji Zat Makanan
Makanan yang mengandung amilum atau karbohidrat jika diteteskan dengan lugol atau iodin akan berubah warna menjadi biru kehitaman seperti pisang, nasi, telur, roti dan tepung terigu. Makanan yang mengandung glukosa jika diteteskan dengan benedict atau fehling aan berubah warna menjadi warna merah bata. Dan maanan yang mengandung protei atau asam amino jika diteteskan dengan biuret akan berubah warna menjadi seperti nasi telur, roti dan tepung terigu.
·         Enzim Katalase
Semakin banyak larutan H2O2 semakin banyak gelembung yang dihasilkan. Enzim tidak bekerja pada suhu diatas normal dan enzim akan rusak.

B.     Saran

Setelah mengetahui nutrisi dalam makan jadi kita bisa lebih selektif dalam memenuhi kandungan gizi dalam tubuh.




DAFTAR PUSTAKA



Hidayat, Rahmat. Belajar Biologi. Jakarta: Karya Cermelang, 2006.
Supraja, Supradi. Biologi. Jakarta: Yudistira, 2004.




[1] Supardi supraja, Biologi (Jakarta: Yudistira), h. 39.
[2] Ibid, h. 40.
[3] Rahmat Hidayat, Belajar Biologi (Jakarta: Karya Cermelang), h. 45
[4] Ibid, h.46.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar